Wajar
apabila saat ini para produsen di bidang teknologi mulai berkonsentrasi
untuk meraup pasar di negara-negara berkembang. Pasalnya menurut sebuah
penelitian terbaru, para konsumen, khususnya di wilayah Asia Tenggara,
telah memperlihatkan peningkatan dalam pemakaian perangkat mobile
berharga terjangaku dan juga dalam penggunaan internet.
Menurut sebuah riset yang dilakukan oleh GfK Asia, penjualan smartphone di wilayah Asia Tenggara mengalami kenaikan hingga 61%. Kenaikan tersebut terjadi dalam periode tiga kuartal pertama di tahun 2013 ini, seperti yang JerukNipis kutip dari situs TheNextWeb, Senin (02/12/13).
Lebih jauh lagi, para konsumen dari Singapura, Malaysia, Thailand, Indonesia, Vietnam, Kamboja, dan Filipina, telah menghabiskan lebih dari US$ 10,8 miliar atau sekitar Rp 127,98 triliun, untuk membeli 41,5 juta unit smartphone. Tahun lalu, masyarakat di negara-negara tersebut “hanya” mengeluarkan uang US$ 7,54 miliar (Rp 89,35 triliun) untuk membeli 25,8 juta unit smartphone.
Dari deretan negara-negara tersebut, Indonesia berada di posisi nomor satu sebagai negara paling konsumtif dalam hal pembelian perangkat mobile. Disebutkan dalam riset yang sama, 14,8 juta smartphone telah terjual dengan harga pengeluaran US$ 3,33 miliar (Rp 39,1 triliun).
Seperti yang telah diduga sebelumnya, perangkat-perangkat Apple tidak terlalu sukses melakukan penetrasi di negara-negara tersebut. Platform Android masih berkuasa dengan raupan pangsa pasar hingga 72%. Di Indonesia, sistem operasi berlogo robot hijau ini juga telah berhasil mengalahkan BlackBerry dengan raihan market share 60%.
Menurut sebuah riset yang dilakukan oleh GfK Asia, penjualan smartphone di wilayah Asia Tenggara mengalami kenaikan hingga 61%. Kenaikan tersebut terjadi dalam periode tiga kuartal pertama di tahun 2013 ini, seperti yang JerukNipis kutip dari situs TheNextWeb, Senin (02/12/13).
Lebih jauh lagi, para konsumen dari Singapura, Malaysia, Thailand, Indonesia, Vietnam, Kamboja, dan Filipina, telah menghabiskan lebih dari US$ 10,8 miliar atau sekitar Rp 127,98 triliun, untuk membeli 41,5 juta unit smartphone. Tahun lalu, masyarakat di negara-negara tersebut “hanya” mengeluarkan uang US$ 7,54 miliar (Rp 89,35 triliun) untuk membeli 25,8 juta unit smartphone.
Dari deretan negara-negara tersebut, Indonesia berada di posisi nomor satu sebagai negara paling konsumtif dalam hal pembelian perangkat mobile. Disebutkan dalam riset yang sama, 14,8 juta smartphone telah terjual dengan harga pengeluaran US$ 3,33 miliar (Rp 39,1 triliun).
Seperti yang telah diduga sebelumnya, perangkat-perangkat Apple tidak terlalu sukses melakukan penetrasi di negara-negara tersebut. Platform Android masih berkuasa dengan raupan pangsa pasar hingga 72%. Di Indonesia, sistem operasi berlogo robot hijau ini juga telah berhasil mengalahkan BlackBerry dengan raihan market share 60%.