Kegagalan atau kegiatan yang tidak berhasil adalah hal yang lazim dialami tiap manusia. Dalam hidup manusia pasti setidaknya pernah mengalami kegagalan, baik itu kegagalan dalam percintaan, kegagalan dalam pendidikan, kegagalan dalam berumah tangga, kegagalan dalam karir, kegagalan menjalankan usaha dan lain-lain.
Alkisah, James Watt dalam percobaannya menemukan lampu pijar mengalami seribu kali kegagalan dalam menemukan lampu pijar. Kegagalan demi kegagalan haruslah dijadikan pelajaran agar tidak menemui kegagalan lain. Pelajaran yang diambil itu dikenal dalam istilah ilmiah sebagai ANALISA atau hypothesa yang dikenal sebagai IKHTIAR dalam agama islam.
IKHTIAR adalah proses menemukan jalan keluar dari suatu masalah. Dalam manusia berikhtiar setiap kejadian dianalisa dan dipelajari hubungannya antara suatu kejadian dengan kejadian lain. Dalam analisa, suatu kejadian dipelajari tingkat keterkaitannya apakah sangat penting, berpengaruh atau tidak berpengaruh sama sekali terhadap kejadian lain.
Manusia harus mengambil sikap dalam berikhtiar, sikap yang diambil itulah bentuk tanggung jawab manusia terhadap kehidupannya, sikap yang diambil itu adalah juga bentuk pertanggungjawaban manusia terhadap zat yang menciptakannya. Jika manusia telah mengambil sikap, dapat dikatakan manusia itu telah tahu baik dan buruk langkah yang diambilnya.
Alkisah kisah khalifah islam termasyhur Harun Al Rasyid kepemimpinannya dikatakan berhasil karena setiap tindak tanduk beliau telah mempertimbangkan semua hal terkait secara matang, beliau melibatkan penyair, sejarawan, ilmuwan, tentara, pedagang dan semua elemen masyarakat ikut berunding sebelum memutuskan suatu hal yang penting bagi negara. Suatu sistem penerbangan angkasa luar NASA dikatakan memiliki jutaan sistem kontrol yng terkait dan telah diuji berkali-kali sebelum peluncuran misi angkasa diluncurkan, demikianlah ikhtiar ummat manusia jika ingin dirinya tidak mengalami kegagalan atau kemunduran. Semoga kita selalu bertindak dan berpikir yang terbaik demi tanggungjawab kita terhadap diri kita sendiri, terhadap orang lain dan terhadap tuhan yang menciptakan kita.