hello

Sunday 12 January 2014

Mengapa "Rumput Tetangga" Terasa Lebih Segar ?


Perasaan bahwa kehidupan orang lebih baik daripada kehidupan kita sering dialami manusia, perasaan itu disebut dalam istilah sehari-hari sebagai "rumput tetangga" yang lebih "hijau", "segar", "muda" dan "cerah". Rumput tetangga yang lebih baik dapat disebabkan karena kita tertarik akan sesuatu yang kita anggap tidak ada dalam "rumput perkarangan" kita.


Perasaan bahwa "rumput" atau kehidupan atau sesuatu yang kita miliki atau yang kita pikirkan lebih jelek daripada milik orang lain sering kita jumpai pada kehidupan manusia. 

Sebenarnya, dalam ilmu filsafat dan psikologi setiap manusia punya kehidupan dan jalan hidup masing-masing. Jalan hidup yang dimiliki manusia itu berbeda tiap orang dan dikatakan sebagai UNIK oleh kalangan Psikolog. Psikolog selalu memeriksa seseorang sebelum memberikan advis atau nasehat kejiwaan kepada pasiennya, demikianlah, walaupun permasalahan yang dihadapi manusia boleh dikatakan sama setiap orang, namun tindak tanduk dan latar belakang tiap orang yang berbeda akan menghasilkan jalan hidup orang yang berbeda-beda pula.

Jalan hidup yang UNIK tersebut, yang dijalani berbeda tiap manusia, tidak dapat menghasilkan penilaian yang sama kepada setiap orang. Karena itu, penilaian relatif kita terhadap "rumput" tetangga tidak menghasilkan kesimpulan bahwa ABSOLUT rumput tetangga itu lebih baik. Kita tidak pernah tahu penilaian orang terhadap kita, mungkin saja rumput tetangga yang kita nilai itu adalah rumput yang hanya segar hari itu saja, atau sebaliknya bahkan kita tidak tahu perjuangan dibalik segarnya rumput itu.

Oleh karena itu, rumput yang segar itu haruslah hanya memberikan kesan positif kepada kita, bahwa rumput kita adalah UNIK, bahwa rumput kita mempunyai cita rasanya sendiri, bahwa ada kebanggan tersendiri pada kehidupan kita, bukan karena hidup kita lebih baik dari orang lain, namun karena hidup kita -kitalah- yang mengaturnya sendiri dan kita yang merancangnya. Demikianlah, dengan mempunyai kecintaan terhadap kehidupan dan kesyukuran terhadap apa yang kita miliki, kita dapat melihat rumput tetangga dengan lebih tentram, dan kitapun berkata "ah, rumputku lebih punya banyak cerita".......
Comments
0 Comments
Facebook Comments by Media Blogger