Franklin Templeton disebut-sebut, siapa Dia? Lihat Video Berikut:
Nilai tukar rupiah dalam dua hari ini naik secara signifikan terhadap dollar AS. Hal itu terjadi setelah aksi jual besar-besaran di pasar modal ataupun pasar uang melanda berbagai negara berkembang atau emerging markets. Kondisi ini telah membuka peluang terjadinya rebound di pasar negara tersebut, utamanya di Indonesia, Meksiko, dan Malaysia.
Sebagaimana dikutip dari Bloomberg, Selasa (6/10/2015), atas pertimbangan tersebut, perwakilan dari hedge fund yang berbasis di California, AS, Franklin Templeton, berani bertaruh untuk membeli aset-aset di tiga negara berkembang, yakni Indonesia, Meksiko, dan Malaysia.
Michael Hasenstab, seorang fund manager dari Franklin Templeton, mengungkapkan, murahnya aset di pasar berbagai negara berkembangakan mendorong masuknya investasi dalam jangka panjang. "Berdasarkan perhitungan, ini adalah kesempatan untuk membeli aset-aset murah. Ini tak hanya dalam satu dekade ke depan, tetapi juga multi-dekade," ujar Hasenstab. "Kami sejauh ini tidak membeli bermacam-macam aset. Namun, dengan melihat kondisi ini, di sana terdapat segenggam harapan yang bisa berubah di tengah kekacauan pasar. Ini seperti sebuah berlian di tengah kekacauan," kata dia.
Terkat dengan hal itu, dia menyatakan mengincar sejumlah mata uang yang berpotensi menguat signifikan, yakni peso Meksiko, ringgit Malaysia, dan rupiah Indonesia. Di sisi lain, dia menghindari pembelian mata uang negara berkembanglain, seperti Turki, Afrika Selatan, dan Rusia. Hasenstab, yang juga seorang petualang dan pernah naik ke puncak Everest, mengurangi eksposure investasinya di negara-negara berkembang menyusul terjadinya pelambatan ekonomi China, melemahnya harga komoditas, dan naiknya suku bunga acuan AS.