hello

Monday, 10 November 2014

Mayoritas Orang Inggris Benci Agama


Merdeka.com - Lebih dari separuh orang di Inggris percaya kalau agama lebih banyak keburukannya daripada kebaikannya. Sedangkan hanya seperempatnya saja yang percaya agama membawa kebaikan.

Menurut 20 persen orang Inggris yang mengaku beragama, agama itu berbahaya bagi masyarakat.

Berdasarkan penelitian dari The Huffington Post, bagi orang Inggris modern saat ini, memeluk agama merupakan suatu tantangan besar.

Jika ditelusuri, hanya delapan persen orang yang benar-benar percaya pada agama. Sisanya sebanyak 60 persen mengaku tidak beragama alias ateis.

Sekitar 55 persen lagi percaya agama tidak membuat mereka menjadi orang yang lebih baik.

Satu dari delapan orang Inggris mengatakan ateis jauh lebih bermoral. Sedangkan enam persen lainnya mengatakan ateis tidak bermoral.

Dari survei kepada 2.004 orang, 56 persen menyatakan dirinya penganut Kristen, 2,5 persen adalah muslim, satu persen Yahudi, dan sisanya ateis.

Seperti yang dilansir oleh koran the Independent, Jumat (7/11), anak-anak muda di sana lebih menyukai sudut pandang positif dari sebuah agama. Sekitar 30 persen responden berusia 18-24 tahun percaya agama dapat memberikan pengaruh yang baik. Sedangkan hanya 19 persen responden berusia usia 55-64 tahun menyatakan percaya pada agama.

Linda Woodhead, profesor sosiologi Universitas Lancaster mengatakan pada The Huffington Post, tren yang terjadi saat ini menyatakan agama hanya dianggap sebagai lembaga dan itu benar-benar mengecewakan.

"Apa yang kita lihat selama ini bukanlah sepenuhnya penolakan terhadap keyakinan, percaya kepada Tuhan, atau spiritualitas, meski memang ada yang seperti itu. Tapi sepanjang sejarah, masyarakat lebih mengenal agama sebagai bentuk institusi.

Kepala eksekutif Lembaga Kemanusiaan Inggris Andrew Copson mengatakan hasil survei itu berdasarkan apa yang terjadi pada masyarakat Inggris saat ini.
"Terlepas dari Anda beragama atau tidak, Anda pasti mempunyai moral walau hanya sedikit," ujar Copson.
Comments
0 Comments
Facebook Comments by Media Blogger