hello

Wednesday, 6 April 2016

Terkuak Alasan Fahri Hamzah Dipecat PKS

Fahri: Sudah Pakai Peci Bolak-balik, Dibilang Kurang Santun:
Akankah Drama Pemecatan Fahri Hamzah berakhir  Bahagia atau Membawa Trauma?..

JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah dianggap kurang santun dan kerap melawan kebijakan politik yang diambil Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Sehingga Fahri dipecat dari keanggotaan PKS.

Fahri pun mempertanyakan maksud DPP PKS yang menilainya kurang santun. "Menurut Anda saya kurang santun apa ini? Sudah pakai peci bolak-balik, saya inilah saya, masa harus berubah, masa saya harus tiba-tiba jadi Pak Agus Hermanto atau Pak SBY?," ujar Fahri di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (6/4/2016).

Meski dipecat dari partai, Fahri tak mau menganggap dirinya dizalimi, atau memposisikan diri seolah-olah korban. Namun, dirinya hanya membuktikan kebenaran sehingga menempuh jalur hukum.

"Saya enggak mau seolah-olah jadi korban, playing victim, mari matang saja," tegasnya.

Fahri juga tak mengerti dengan jalan pikiran petinggi-petinggi partai yang melengserkan dirinya. Padahal, dirinya adalah salah satu deklarator partai saat dulu masih bernama Partai Keadilan (PK). Terlebih dirinya juga tak pernah terkena kasus yang macam-macam, terutama yang menyangkut korupsi.

"Saya orang yang tidak punya beban, saya tidak ada track record korupsi, tidak ada kasus, tidak dilaporkan dewan syariah, saya tidak punya kasus hukum. Kalau orang lain punya kasus saya tidak tahu, lalu mengingkirkan orang yang tidak punya kasus, tidak tahu karena ini tidak terbuka dari awal," pungkasnya.


"Nyawa cadangan" Fahri
Setidaknya, ada tiga kemungkinan bagi Fahri untuk "menyelamatkan nyawanya". Pertama, gugatannya diterima dan ia tetap di PKS. Kedua, ia pindah partai. Ketiga, ia memulai karier politik baru sebagai kepala daerah.
Kemungkinan pertama, akankah Fahri memenangi gugatannya?
Keputusan partai memecat Fahri tidaklah tiba-tiba. Presiden Sohibul Iman mengungkapkan, sudah berulang kali Fahri diberi arahan agar menjaga kesantunan pendapatnya ke publik. Arahan itu seolah tak digubris Fahri. Partai pun hilang kesabaran.
Ketua Dewan Tingkat Wilayah (DPTW) PKS Nusa Tenggara Barat Abdul Hadi, daerah pemilihan Fahri, juga mengungkapkan, putusan pemberhentian Fahri telah melalui proses panjang. Ia mengaku beberapa kali berupaya melakukan mediasi antara Fahri dan DPP PKS. Keputusan pemecatan Fahri adalah akhir dari kebuntuan mediasi.
Pengalaman sebelumnya, mereka yang melawan partai dan kandas adalah Effendi Choirie dan Lily Chadijah Wahid. Dua anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa DPR periode 2009-2014 juga dipecat lantaran sering berseberangan dengan keputusan partai.
Rasanya, "nyawa" Fahri sudah sulit diselamatkan di PKS. Kalaulah Fahri menang, ia mungkin akan jadi semacam kerikil dalam sepatu PKS yang jelas-jelas tidak menyukainya lagi.
Kemungkinan kedua, Fahri pindah partai. Ke mana? Ini yang menarik.
Comments
0 Comments
Facebook Comments by Media Blogger