hello

Thursday 31 March 2016

M Sanusi, Kader Gerindra Balon Gubernur DKI ditangkap KPK

Mohamad Sanusi atau yang dikenal dengan nama Bang Uci tengah diperbincangkan. Politisi Gerindra ini diciduk KPK dalam operasi tangkap tangan (OTT) atas dugaan suap. Sanusi merupakan anggota DPRD DKI dan juga Ketua Komisi D. Adik dari Wakil Ketua DPRD DKI M Taufik ini telah merintis karier politik cukup panjang sebelum seperti sekarang ini.

Dari situs pribadinya, mohamadsanusi.com yang dilihat detikcom, Jumat (1/4/2016), terpapar rekam jejak pria kelahiran Jakarta 46 tahun lalu ini. Mohamad Sanusi lahir pada 4 Juli 1970 di Jakarta. Di masa kuliah dia sudah aktif berorganisasi. Uci kuliah di ISTN. Jabatan ketua angkatan, ketua himpunan hingga ketua senat dia pegang. Kemudian dia juga aktif di DPD KNPI DKI. Uci mulai masuk politik pada 1999 dengan bergabung di PKP. Dan pada 2009, Uci bergabung dengan Gerindra ikut kakaknya Taufik. Uci sukses masuk DPRD DKI dengan Dapil Jaktim. Dia sempat menjadi Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI. Pada 2014 Uci maju lagi di DPRD DKI dan kembali masuk. Uci sempat digadang-gadang menjadi salah satu calon gubernur.

Kini pria yang juga pengusaha ini kini tengah tersandung kasus. KPK menjerat dia atas dugaan suap. Ketua KPK Agus Rahardjo yang dikonfirmasi mengaku akan membeberkannya dalam keterangan pers. Sedang Politisi Gerindra lainnya Desmond J Mahesa yang dikonfirmasi menegaskan sikap partainya yang tidak akan memberi bantuan untuk Sanusi. Bakal calon Gubernur DKI Jakarta dari Partai Gerindra, Mohamad Sanusi, mengungkapkan keinginannya untuk menerapkan syariat islam di Jakarta apabila terpilih dalam Pilkada DKI 2017. Konsep tersebut dinilai sangat cocok untuk diaplikasikan di Ibu Kota.

Sanusi mengatakan, Jakarta tak hanya berperan sebagai ibu kota negara, melainkan juga pusat pemerintahan, ekonomi, budaya, dan metropolitan. Sehingga hal tersebut, kata Sanusi, membuat Jakarta menjadi kota terakus di dunia.

"Jakarta itu pusatnya heterogen dari Sabang sampai Merauke. Jadi, syariat apa yang diharapkan, seperti demokrasi yang ada," kata Sanusi ditemui di Masjid Baiturrahman, Jalan Saharjo, Tebet, Jakarta, Jumat, 25 Maret 2016.

Sanusi yang juga menduduki posisi Ketua Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, mengemukakan kalau kondisi Jakarta sekarang tak senyaman dulu, di mana sering terjadinya kerusuhan hingga komunikasi yang tidak berjalan dengan baik.

"Mengangkat kondisi yang lebih baik, wajar saja. Tapi, ini bukan syariat seperti di Aceh, bukan. Syariat yang membuat Jakarta jadi lebih kondusif lagi. Gubernur yang dulu-dulu muslim, tidak ada apa-apa, berjalan baik atau ramai-ramai. Itu yang diharapkan pada umumnya," tuturnya.
Comments
0 Comments
Facebook Comments by Media Blogger