hello

Thursday, 15 January 2015

Like "Life of Pi", Fishermans Floated 3 months On Pacific Ocean


Dikutip dari Merdeka.com - Michael Bolong (54) dan Ambrose Wavut (28) bisa pulang setelah tiga bulan terapung di Samudera Pasifik. Sebenarnya ada tiga kru, namun satu rekan lain bernama Francis Dimansol - mertua Ambrose - tewas tiga pekan lalu akibat badannya tak kuat berlayar berbulan-bulan di atas kapal kecil.

Mereka berlayar pada pertengahan Agustus 2014 lalu setelah memancing dari perairan Pulau Tanga, sekitar 1.600 kilometer ke selatan dari Samudera Pasifik. Badai membuat kapal mereka rusak dan terpaksa terapung.
Nelayan nahas itu beruntung ditemukan Organisasi Migrasi Internasional (IOM) akhir tahun lalu. Pemerintah Mikronesia menggambarkan kedua nelayan ini dalam kondisi baik ketika mereka dijemput menggunakan perahu tuna.

"Mereka hanya melalui pemeriksaan singkat sesudah sampai di darat, dan dinyatakan sehat," ujar salah satu anggota pemerintahan, seperti yang dilansir dari The Peninsula Qatar, Rabu (14/1).
Cara mereka bertahan hidup menyerupai plot novel Yann Martel yang berjudul 'Life of Pi'. Kisah itu sudah difilmkan dua tahun lalu, tentang perjuangan bocah asal India yang harus bertahan hidup di samudera selama tiga bulan bersama hewan di sebuah sekoci.
Sejak ditemukan hingga menjalani pemeriksaan kesehatan, dua nelayan tersebut tinggal di Kota Pohnpei. Sementara itu, pejabat pemerintahan Mikronesia membuat peraturan untuk memulangkan mereka.
Mereka dapat bertahan hidup dengan makan nasi dan tepung, namun persediaan mereka itu hanya cukup untuk dua pekan pertama. Selebihnya, mereka harus mencari makan sendiri dengan membuat tombak darurat dari pegangan pancing untuk berburu ikan atau hewan laut yang bisa dijadikan makanan.Bolong dan Wavut minum air hujan dan makan sebanyak-banyaknya ikan. Saat ditemukan, kulit mereka sangat hitam akibat terbakar matahari.

"Mereka sempat bertarung dengan hiu sepanjang 1,8 meter di dek, mereka juga hanya makan ikan, kura-kura, dan kelapa yang sesekali jatuh ke kapal mereka," ujar IOM melalui sebuah pernyataan tertulis.
"Bahkan kadang mereka tidak makan selama tiga hari. Mereka juga dua kali melewatkan perahu nelayan yang berusaha menolong sebanyak dua kali," tulis IOM di pernyataan itu.
Ditemui terpisah, Bolong sempat berpikir tidak ada orang yang mencarinya. Mereka sempat pasrah mati di laut. "Kapal kecil kami pernah dihantam badai dan pada saat itu kami pasrah pada segala kemungkinan," ujarnya mengenang masa-masa buruk tersebut.

Rekor bertahan hidup di samudera sampai sekarang dipegang oleh Jose Alvarenga. Nelayan asal Meksiko ini mengaku 13 bulan terapung di Samudera Pasifik, hingga akhirnya terdampar di Pulau Marshall dekat Hawai.
Comments
0 Comments
Facebook Comments by Media Blogger